Lagi-lagi ane mengeluh di sini.
Meski tidak menghasilkan apa-apa tapi sedikit mengikis beban di dada ini *sah*.
Sudah berbulan-bulan berlalu sejak judul proposal ane di terima tapi ane belum
melakukan seminar karena progress ane sangatlah lamban. Padahal kalau di fikir ane sangat beruntung
mendapatkan dua supervisor yang sangat baik dan cerdas. Supervisor pertama adalah
seorang guru besar a.k.a proffesor yang cerdas namun rendah
hati (note:
stereotipe seorang proffesor biasanya garang dan sangat sensitif) dan
supervisor kedua adalah seorang doktor lulusan dari luar negeri bersuara
rupawan yang genius serta pronunciation yang dimilikinya bikin
mahasiswi merinding karena mirip Native Speaker. Mereka berdua
membuatku bersemangat dan percaya bahwa mereka bisa memoles proposal ane
menjadi lebih berbobot untuk dibaca. Namun ingatlah, “Dimana ada cahaya, disitu ada
kegelapan”, dibalik semua sisi positif yang ane dapat ada hal yang
membuat ane makan tak enak tidur tak nyenyak. Hal itu adalah karena reviewer
ane adalah seorang dosen linguistics (kebetulan proposal ane
menyangkut linguistics) yang sangat pintar dan sangat teliti. Ane takut
membuat kesalahan karena jujur saja ane ini hanya mahasiswa berkompetensi
rendah yang modal nekat mengambil topik tentang linguistics. Kisah ane sudah
seperti Star Wars, ane dilatih oleh Obi Wan bersama Master Yoda untuk melawan Darth
Vader (XD). Bedanya, kalau di Star Wars pemeran protagonis Luke Skywalker memiliki teman-teman
yang membantu setiap pengembaraannya, sedangkan ane seperti sendirian
meraba-raba di dalam kegelapan. Memang sih pada tahap ini ane tidak bisa
berharap bisa seperti di semester awal yang menyenangkan karena bisa
mengerjakan tugas bersama teman-teman sehingga tidak ada kata kesepian. Karena
inilah saatnya ane berusaha menemukan jalan ane sendiri dalam petualangan kehidupan yang penuh dengan misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar