Label

Rabu, 11 Maret 2015

Mahasiswa Baru (Maba) Story


Ini hanya sekedar kisah kecil dari banyak pengalaman yang ane dapatkan ketika masih menjadi mahasiswa baru. Waktu itu ane menghadiri expo, pada umumnya kegiatan expo itu hanya sebagai kegiatan menebar pesona para senior kepada juniornya melalui stan-stan pameran. Ane bingung harus melakukan apa. Gelagat ane waktu itu kayak bule kehilangan kompas, lirik sana lirik sini mencari seseorang yang mungkin ane kenal sehingga bisa menolong ane. Mata ane tertuju pada seorang laki-laki yang berdiri di sebuah stan ,mukanya rada-rada bule dan yang pasti tampan tidak kayak ane yang mukanya seperti nampan, sebut saja dia Smith. Kebetulan ane kenal dengan dia karena sewaktu ujian tes masuk ane duduk berdekatan dengan dia. Kembali ke cerita, stan itu di jaga tiga orang senior, dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Senior yang laki-laki sangat ramah tapi ada salah satu dari dua orang senior perempuan tersebut sudah terasa aura kejahatannya, dan energinya "its over 9000!" (XD). Ketika ane menghampiri stan tersebut ane lihat si Smith diinterogasi sama si senior cewek beraura jahat tersebut. Dia di tanyakan banyak hal bahkan si senior ini sempat menguji sedikit pengetahuan si Smith tentang bahasa inggris. Ane sedikit kesal, karena cara bicara senior ini songong dan menganggap kami lebih inferior.  Tapi si Smith sadar dengan posisinya dan hanya pasrah saja karena kami hanyalah seorang maba. Pandangan senior kemudian pindah ke ane. What on earth are you ? , mungkin begitu yang dipikirkan senior ini melihat seorang remaja berkepala plontos dengan kulit kusam jerawatan. “My precious”, kalau dipikir ane waktu itu mirip smeagol ahahaha. Karena muka ane yang tidak 'High Defintion' (memangnya TV ?),  tidak enak dipandang dan terkesan menjengkelkan, akhirnya nasib ane tidak jauh beda dengan si Smith tapi perlakuan dia ke ane lebih kejam.

 Setelah puas dia marah-marah dia suruh kami untuk membeli beberapa barang yang tersedia di stan pameran. Smith dan ane turuti saja apa kemauannya. Ketika kami beranjak pergi ternyata dia menyuruh kami mengisi sebuah daftar nama-nama pengunjung yang memang di tujukan untuk para mahasiswa baru. Ane tulis dah nama, stambuk, hingga nomor telepon seluler. Setelah itu Smith juga mengisi daftar itu juga. Ketika Smith berbalik , mata ane masih tertuju ke daftar itu. Dan ane lihat tuh senior galak yang mukanya mirip gambar di kamera modus malam melingkari nama si Smith. Jah dia marah-marah ke Smith ternyata ujung-ujungnya mau ambil no.hp. Jadi terbukti ormik dan segala kegiatan di dalam nya juga menjadi sarana kontak jodoh para senior.

Ada lagi nih cerita lain tentang kelakuan para mahasiswa yang aneh saat Smith dan ane melaksanakan ormik fakultas. Waktu itu kami di wajibkan membawa ember, sapu lidi, beras yang di isi di dalam botol air mineral, bawang yang harus di lingkarkan ke leher, kopi sachet yang juga di lingkarkan di leher, dan bekal makan siang. Ane heran sebenarnya ane lanjut kuliah mau belajar atau mau jadi dukun?. Penampilan kami waktu itu benar-benar seperti orang gila. Dan diantara ratusan orang gila di tempat itu ada beberapa orang aneh yang membawa barang-barang yang tidak sesuai dengan yang di suruh oleh para senior. Ada yang membawa ember yang banyak bekas semen ( dafuq ! mungkin dia maling ember para tukang bangunan) dan ada yang lebih parah karena mahasiswa ini disuruh bawa ember malah membawa jerigen ! ( this is abso-fucking-lutely ridiculous !). Yang bikin ane tambah ngakak karena alasannya yang aneh ketika senior bertanya alasan dia membawa jerigen.

Senior : Kenapa ente bawa jerigen ?
Maba : Karena di kampung ane ini namanya ember. *badum tesst*
Senior : Dapuk !


Dafuq ! kalau di kampung ente jerigen disebut ember, terus ember disebut apa dong ?.  Hahaha ane dan Smith sangat menikmati pertunjukan lawak pagi itu. Tapi ane merasa ada sedikit kejanggalan dengan kopi sachet si Smith. Ane liat kopi sachetnya agak kusut dan mudah di tiup angin. Ane sentuh deh kopinya dan... fuuuu ternyata kopinya gak ada isinya , cuma bungkusnya !. Ternyata dia sama errornya dengan si pembawa jerigen, disuruh bawa kopi sachet malah cuma bawa bungkusnya doang ! (XD).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar