Ini hanya sekedar kisah kecil dari banyak
pengalaman yang ane dapatkan ketika masih menjadi mahasiswa baru. Waktu itu ane
menghadiri expo, pada umumnya kegiatan expo
itu hanya sebagai kegiatan menebar pesona para senior kepada juniornya melalui
stan-stan pameran. Ane bingung harus melakukan apa. Gelagat ane waktu itu kayak
bule kehilangan kompas, lirik sana lirik sini mencari seseorang yang mungkin
ane kenal sehingga bisa menolong ane. Mata ane tertuju pada seorang laki-laki
yang berdiri di sebuah stan ,mukanya rada-rada bule dan yang pasti tampan tidak
kayak ane yang mukanya seperti nampan, sebut saja dia Smith. Kebetulan ane kenal dengan dia karena sewaktu ujian tes
masuk ane duduk berdekatan dengan dia. Kembali ke cerita, stan itu di jaga tiga orang senior, dua orang perempuan dan satu orang laki-laki. Senior yang laki-laki
sangat ramah tapi ada salah satu dari dua orang senior perempuan tersebut sudah
terasa aura kejahatannya, dan energinya "its over 9000!" (XD). Ketika ane
menghampiri stan tersebut ane lihat si Smith diinterogasi sama si senior cewek
beraura jahat tersebut. Dia di tanyakan banyak hal bahkan si senior ini sempat
menguji sedikit pengetahuan si Smith tentang bahasa inggris. Ane sedikit kesal,
karena cara bicara senior ini songong dan menganggap kami lebih inferior. Tapi si Smith sadar dengan posisinya dan
hanya pasrah saja karena kami hanyalah seorang maba. Pandangan senior kemudian
pindah ke ane. What on earth are you ?
, mungkin begitu yang dipikirkan senior ini melihat seorang remaja berkepala
plontos dengan kulit kusam jerawatan. “My
precious”, kalau dipikir ane waktu itu mirip smeagol ahahaha. Karena muka ane yang tidak 'High Defintion' (memangnya TV ?), tidak enak dipandang dan terkesan menjengkelkan, akhirnya nasib ane tidak jauh beda dengan si Smith tapi
perlakuan dia ke ane lebih kejam.
Setelah
puas dia marah-marah dia suruh kami untuk membeli beberapa barang yang tersedia
di stan pameran. Smith dan ane turuti saja apa kemauannya. Ketika kami beranjak
pergi ternyata dia menyuruh kami mengisi sebuah daftar nama-nama pengunjung
yang memang di tujukan untuk para mahasiswa baru. Ane tulis dah nama, stambuk,
hingga nomor telepon seluler. Setelah itu Smith juga mengisi daftar itu juga. Ketika Smith berbalik , mata ane masih tertuju ke daftar itu. Dan ane
lihat tuh senior galak yang mukanya mirip gambar di kamera modus malam
melingkari nama si Smith. Jah dia marah-marah ke Smith ternyata ujung-ujungnya
mau ambil no.hp. Jadi terbukti ormik dan segala kegiatan di dalam nya juga
menjadi sarana kontak jodoh para senior.
Ada lagi nih cerita lain tentang kelakuan para
mahasiswa yang aneh saat Smith dan ane melaksanakan ormik fakultas. Waktu itu
kami di wajibkan membawa ember, sapu lidi, beras yang di isi di dalam botol air
mineral, bawang yang harus di lingkarkan ke leher, kopi sachet yang juga di lingkarkan
di leher, dan bekal makan siang. Ane heran sebenarnya ane lanjut kuliah mau
belajar atau mau jadi dukun?. Penampilan kami waktu itu benar-benar seperti
orang gila. Dan diantara ratusan orang gila di tempat itu ada beberapa orang
aneh yang membawa barang-barang yang tidak sesuai dengan yang di suruh oleh
para senior. Ada yang membawa ember yang banyak bekas semen ( dafuq ! mungkin
dia maling ember para tukang bangunan) dan ada yang lebih parah karena
mahasiswa ini disuruh bawa ember malah membawa jerigen ! ( this is abso-fucking-lutely ridiculous !). Yang bikin ane tambah
ngakak karena alasannya yang aneh ketika senior bertanya alasan dia membawa
jerigen.
Senior : Kenapa ente bawa jerigen ?
Maba : Karena di kampung ane ini namanya ember. *badum tesst*
Senior : Dapuk !
Maba : Karena di kampung ane ini namanya ember. *badum tesst*
Senior : Dapuk !
Dafuq ! kalau di kampung ente jerigen disebut
ember, terus ember disebut apa dong ?. Hahaha ane dan Smith sangat menikmati pertunjukan lawak pagi itu. Tapi ane
merasa ada sedikit kejanggalan dengan kopi sachet si Smith. Ane liat kopi sachetnya
agak kusut dan mudah di tiup angin. Ane sentuh deh kopinya dan... fuuuu
ternyata kopinya gak ada isinya , cuma bungkusnya !. Ternyata dia sama errornya
dengan si pembawa jerigen, disuruh bawa kopi sachet malah cuma bawa bungkusnya doang ! (XD).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar