Label

Sabtu, 24 Mei 2014

Penyakit Hati : Tajassus


Pernahkah anda merasa segala sesuatu yang anda lakukan sering disalah artikan oleh seseorang yang sering berprasangka buruk ? Jika iya pasti ini sedikit mengecewakan tapi begitulah kehidupan kemanapun kalian pergi pasti akan bertemu orang-orang seperti ini. Sifat seperti itu di kategorikan sebagai Tajassus. Pasti ada yang belum mengetahui definisi dari Tajassus , Tajassus maknanya berprasangka buruk terhadap seseorang, memata-matai serta mencari-cari kesalahan dan keburukan orang untuk ditampakkan (tahassus).



Dari definisi singkat diatas pasti teman-teman paham dan tahu seperti apa mereka itu. Orang-orang dengan sifat Tajassus mudah mendengki dan mudah berprasangka buruk kepada seseorang, padahal manusia tidak pernah akan tahu niat yang terselip di hati kecil seseorang kecuali Allah. Prasangka buruk itu adalah sedusta-dustanya perkataan, mengapa demikian ? karena sudah pasti orang itu akan berdusta di depan orang yang diprasangkainya padahal dia tidak tahu apakah yang dia pikirkan itu benar adanya.


Terus bagaimana dengan orang-orang yang menjadi informan orang-orang Tajassus ?, Sebenarnya mereka tidak ada bedanya, kalau mereka berfikir jernih, mereka seharusnya sadar bahwa perbuatannya itu membuat orang-orang teradu-domba satu sama lain. Jadi sebaiknya tidak perlu melakukan spying dan collecting data (wah term-nya canggih ) terhadap seseorang kemudian diberitahukan terhadap orang yang berprasangka buruk, karena itu memperburuk suasana dan membuat orang itu tidak tenang hidupnya. Lha mengapa tidak tenang ? Mereka tidak akan tenang karena mereka akan mendendam , mendengki, menyinggung, dan stress memikirkan kejelekan orang lain. Mereka akan tertekan dan mudah tersinggung karena berprasangka jika orang itu akan mencoba menjelek-jelekannnya, padahal belum tentu demikian.


Larangan bersifat Tajassus juga ada di dalam ayat suci Al-quran dan pernah juga dikatakan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :

Allah ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus) dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang” [QS. Al-Hujuraat : 12].


Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Muhammad : Telah mengkhabarkan kepada kami ‘Abdullah : Telah mengkhabarkan kepada kami Ma’mar, dari Hammaam bin Munabbih, dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Berhati-hatilah kalian terhadap prasangka (buruk), karena prasangka (buruk) itu adalah sedusta-dusta perkataan. Janganlah kalian saling mencari-cari kejelekan (tahassus), saling memata-matai (tajassus), saling hasad, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian, wahai hamba-hamba Allah, orang-orang yang bersaudara” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 6064]



Jika berhadapan dengan orang yang telah diketahui  bersifat Tajassus sebaiknya jangan dijauhi, tetaplah dekati dia seperti teman-teman lain dan terus berbuat baik serta menolongnya jika ia mengalami kesusahan agar dirinya sadar bahwa apa yang dia pikirkan tentang diri kita itu salah. Serta jika berbicara dengan mereka harus berhati-hati agar tidak membuat hati mereka tersinggung, karena mereka mudah berspekulasi. Jadi meskipun kita sudah tahu teman kita mengalami penyakit hati ini , janganlah di jauhi dirinya karena Allah tidak suka hambanya yang terpecah belah dan saling membelakangi. Teruslah berdoa agar Allah mengobati hatinya (amin) , persaudaraan itu indah jika kita tinggalkan sifat-sifat tidak baik tersebut.

Referensi : http://maktabahabuiram.blogspot.com/2012/03/tajassus-dan-tahassus-itu-penyakit-kita.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar