Label

Minggu, 01 Juni 2014

Persaingan

Persaingan, karena sebuah kata ini dapat membuat seseorang berubah menjadi lebih baik namun hal ini pula dapat menghancurkan seseorang. Saya merupakan orang yang tidak suka terlibat dalam sebuah kompetisi, bahkan saya cenderung menghindarinya, misalnya pesaingan yang menentukan siapa yang paling hebat, siapa yang paling pintar, siapa yang paling oke , dan siapa yang paling kompeten. Mengapa ? Apakah saya merupakan orang yang pengecut ? , tidak , saya bukan seorang pengecut, hanya saja dimataku semua itu hanya menimbulkan sifat iri , dengki, dan cemburu yang disebabkan oleh ambisi dan syahwat yang menggebu-gebu.



Ya, memang zaman modern ini tanpa bersaing kita tak akan bisa bertahan menapaki dunia yang buas ini. Kebuasan dunia dahulu dan sekarang sama saja, persaingan tetaplah keras serta tetap dibutuhkan upaya yang tidak biasa karena yang kuat dalam seleksi alam dialah yang bertahan . Tetapi sekalipun pesaingan itu dibutuhkan, saya tetap mundur. Persaingan membuat hati tidak tenang, apalagi hal yang dijadikan bahan kompetisi adalah sesuatu yang bersifat duniawi. Tidak sedikit orang-orang memiliki musuh karena persaingan, mereka saling iri, dan menjadi sombong. Melihat mereka saya merasa lucu saja, mereka tidak ada bedanya seperti anak-anak yang bersaing untuk mendapatkan perhatian dari orang-orang disekitarnya.


Meskipun saya tidak suka berkompetisi tetapi saya tidak jarang berpatisipasi didalam sebuah persaingan, namun saya tidak menganggap orang-orang yang ada didalam persaingan ini sebagai kompetitor, saya menganggap mereka sebagai sumber ilmu. Yah meskipun mereka kadang sering show off kemampuan mereka, namun itu sebuah kesalahan besar, justru saya banyak belajar dari ilmu-ilmu yang mereka pamerkan. Ada pula kompetitor yang tingkat irinya sangat tinggi karena takut orang lain bisa melampauinya, mereka memegang prinsip “ It doesnt matter if I success, others should fail”, paham inilah yang merusak persaingan dan membuat sebuah kompetisi dipenuhi kedengkian.


Bagi mereka kompetitor sejati pasti tidak akan malu berbagi dan belajar dari pesaingnya karena mereka harus paham satu hal, manusia mungkin bisa meraih apapun yang mereka inginkan dengan upaya dan kerja keras mereka, tetapi ada satu hal yang tidak bisa mereka kuasai, yaitu takdir Allah. Sekalipun upayamu sebesar dunia ,namun jika Allah berkehendak lain, upaya itu akan sia-sia. Saya bukannya mendeklarasikan secara tersirat kalau saya seorang kompetitor sejati, dan saya juga bukan seorang pengecut. Saya hanya menginginkan kehidupan yang tenang tanpa saling memakan satu sama lain, lagi pula dengan tidak bersaing saya tidak dapat disaingi, seperti pepatah cina kuno Orang bijak tidak bersaing. Itulah sebabnya ia tidak dapat disaingi. Lebih baik kita bersaing untuk kebaikan, bersaing untuk mendapatkan pengampunan dari Allah, tanpa harus saling menjatuhkan tetapi saling menasehati agar umat ini menjadi lebih baik kedepannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar